Skandal Telepon Guncang Thailand: Penangguhan Paetongtarn Shinawatra dan Ancaman Krisis Politik yang Mendalam  

- Jurnalis

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangkok, Tarakan Indonesia.Com – Gempa politik mengguncang Thailand setelah Mahkamah Konstitusi secara resmi menangguhkan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dari tugasnya pada Selasa, 1 Juli 2025. Keputusan ini menandai babak baru dalam krisis politik yang telah mengguncang negara tersebut, bermula dari bocornya rekaman percakapan telepon antara Paetongtarn dan Hun Sen, mantan Perdana Menteri Kamboja. Petisi pemakzulan, diajukan oleh 36 anggota Senat, menuduh Paetongtarn melanggar etika politik dan konstitusi karena isi percakapan tersebut.Rabu, (2/7/2025)

Mahkamah Konstitusi, dalam pernyataannya yang dikutip oleh Reuters, menyatakan: “Pengadilan telah mempertimbangkan petisi, dan dengan suara bulat menerima kasus ini untuk dipertimbangkan.” Keputusan ini diambil setelah sidang pleno yang membahas bukti-bukti yang diajukan. Penangguhan ini bersifat sementara, berlaku selama proses hukum berlangsung.

Baca Juga :  Gubernur Lampung Lantik Ayu Asalasiyah sebagai Bupati Way Kanan Periode 2025-2030

Isi percakapan telepon yang bocor tersebut menjadi pusat kontroversi. Pernyataan Paetongtarn yang dianggap terlalu bersahabat dengan Hun Sen, dikombinasikan dengan kritiknya terhadap militer Thailand, telah memicu kemarahan di kalangan oposisi. Penggunaan istilah personal seperti “uncle” kepada Hun Sen juga dianggap tidak pantas dan berpotensi membahayakan kepentingan nasional oleh banyak pihak.

ADVERTISEMENT

iklan

SCROLL TO RESUME CONTENT

Krisis ini telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap stabilitas politik Thailand. Koalisi pemerintahan yang dipimpin Paetongtarn kini berada di ambang kehancuran. Satu partai kunci telah menarik dukungannya, dan ancaman mosi tidak percaya di parlemen semakin nyata. Gelombang protes telah meletus di berbagai kota besar, dengan masyarakat sipil dan kelompok oposisi mendesak Paetongtarn untuk mundur. Suasana tegang menyelimuti Bangkok dan kota-kota lainnya, dengan potensi eskalasi konflik yang menjadi kekhawatiran utama.

Baca Juga :  BARA API DI TIMUR TENGAH: PERANG DUNIA KETIGA DI DEPAN MATA

Sebagai langkah darurat, Wakil Perdana Menteri Suriya Juangroongruangkit ditunjuk sebagai penjabat Perdana Menteri. Paetongtarn diberikan waktu 15 hari untuk memberikan tanggapan tertulis atas tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Keputusan Mahkamah Konstitusi selanjutnya akan menentukan masa depan politik Paetongtarn dan masa depan pemerintahannya. Krisis ini menimbulkan ketidakpastian yang besar, tidak hanya bagi politik Thailand, tetapi juga bagi perekonomian dan stabilitas sosial negara tersebut. Dunia internasional pun mengamati dengan seksama perkembangan situasi politik yang bergejolak di Thailand.

Penulis : Aan

Editor : Syam

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  
Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua
Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  
Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  
Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik
Dubai: Mutiara Timur Tengah yang Memikat Jiwa Petualang
Jepang: 10 Destinasi Ikonik yang Memikat Jiwa Petualang
Peringatan HUT ke-47 AMPI Lampung di Kantor DPD Partai Golkar Lampung

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:48 WIB

Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:42 WIB

Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:27 WIB

Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:08 WIB

Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  

Minggu, 6 Juli 2025 - 07:45 WIB

Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik

Berita Terbaru