Ade Armando: Dari Kampus ke Kursi Komisaris PLN Nusantara Power

- Jurnalis

Jumat, 4 Juli 2025 - 21:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Tarakan Indonesia.com. – Nama Ade Armando kembali menjadi sorotan publik, bukan karena kontroversi yang kerap menyertainya, melainkan karena penunjukannya sebagai Komisaris di PLN Nusantara Power (PLN NP), anak perusahaan PT PLN (Persero). Pengumuman resmi ini disampaikan Ade sendiri pada Jumat, 4 Juli 2025, menyusul serah terima jabatan yang berlangsung pada Kamis, 3 Juli 2025. Keputusan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN NP tanggal 1 Juli 2025.

Perjalanan Ade Armando menuju kursi komisaris ini cukup menarik. Dikenal sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, ia kemudian beralih ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Selama berkiprah di PSI, Ade aktif menyuarakan berbagai isu sosial dan politik, seringkali dengan gaya yang provokatif dan tak jarang menuai kontroversi. Kini, ia beralih ke ranah bisnis, menduduki posisi strategis di salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia.

Baca Juga :  Borong Penghargaan Bergengsi Di Ajang Awarding Day: Apresiasi Kreasi Polri untuk Masyarakat, Polda Kalbar Unjuk Gigi di Tingkat Nasional

Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris PLN NP tak pelak menimbulkan beragam reaksi. Di satu sisi, ada yang menilai penunjukan ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Ade di bidang sosial dan politik, serta potensi keahliannya dalam manajemen dan komunikasi. Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan transparansi dan kriteria penilaian dalam proses seleksi. Kritik tertuju pada potensi konflik kepentingan dan kekurangan keahlian di bidang energi yang menjadi core bisnis PLN NP.

Hingga saat ini, baik PLN maupun Kementerian BUMN belum merilis secara resmi susunan lengkap dewan komisaris PLN NP yang baru. Ketidakjelasan ini semakin memperkuat pertanyaan publik mengenai proses pengangkatan dan kriteria yang digunakan. Ke depan, transparansi dan akuntabilitas dalam pengangkatan pejabat BUMN menjadi sangat penting untuk memperkuat kepercayaan publik. Langkah ini juga akan mengurangi potensi persepsi negatif terhadap proses pengambilan keputusan di lingkungan BUMN. Kisah Ade Armando ini menjadi kasus studi yang menarik untuk memperhatikan dinamika politik, bisnis, dan transparansi di Indonesia, (DN)

Penulis : DN

Editor : Aan

Sumber Berita: Kompas

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wabup Pesawaran Bahas Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Ajukan Bantuan Mobil Damkar
Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa
Dendi Ramadhona Hadiri Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025
Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit
Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat
Borong Penghargaan Bergengsi Di Ajang Awarding Day: Apresiasi Kreasi Polri untuk Masyarakat, Polda Kalbar Unjuk Gigi di Tingkat Nasional
“Komisi II DPR RI Geram: Ukur Ulang HGU SGC, Bongkar Dugaan Mafia Tanah di Lampung!” 
Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 10:11 WIB

Wabup Pesawaran Bahas Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Ajukan Bantuan Mobil Damkar

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa

Minggu, 24 Agustus 2025 - 17:10 WIB

Dendi Ramadhona Hadiri Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025

Jumat, 8 Agustus 2025 - 16:29 WIB

Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit

Kamis, 7 Agustus 2025 - 06:47 WIB

Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat

Berita Terbaru

E-Paper

E-Paper Agustus 2025

Selasa, 9 Sep 2025 - 20:17 WIB