Way Kanan, Tarakan Indonesia. – PCNU Way Kanan menyelenggarakan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) angkatan ke-31 di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kampung Kasui Lama, Kecamatan Kasui. Pelatihan tiga hari ini bertujuan mencetak kader pemimpin NU yang memahami ideologi Aswaja An-Nahdliyah, memiliki kemampuan manajerial, dan siap mengabdi untuk umat dan bangsa. Materi meliputi Ke-NU-an, Wawasan Kebangsaan, analisis sosial, dan strategi penguatan organisasi. Para peserta merupakan utusan dari berbagai Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Way Kanan, Mulai Jumat hingga Minggu (20-22 Juni 2025).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Way Kanan, KH. Nurhuda. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kaderisasi sebagai jantung dari keberlangsungan organisasi. Menurutnya, PD-PKPNU adalah gerbang utama untuk membentuk kader yang tidak hanya loyal, tetapi juga memiliki pemahaman ideologi yang kokoh dan kemampuan manajerial untuk menggerakkan roda jam’iyyah (organisasi).
“PD-PKPNU ini bukan sekadar pelatihan biasa, ini adalah kawah candradimuka bagi para calon pemimpin NU di masa depan,” ujar KH. Nurhuda di hadapan puluhan peserta yang tampak antusias. “Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, baik dari sisi keagamaan maupun kebangsaan, NU membutuhkan kader yang militan, paham ajaran *Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah*, serta mampu menjadi solusi bagi permasalahan umat dan bangsa.”
Selama tiga hari, para peserta yang merupakan utusan dari berbagai Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Way Kanan digembleng dengan serangkaian materi fundamental. Materi tersebut mencakup Ke-NU-an, ideologi Aswaja An-Nahdliyah, Wawasan Kebangsaan (Hubbul Wathon minal Iman), analisis sosial (ansos), hingga strategi penguatan dan manajemen organisasi.
Metode pelatihan dirancang secara interaktif, tidak hanya melalui ceramah satu arah dari para instruktur, tetapi juga diperkaya dengan diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi pemecahan masalah. Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan ini adalah prosesi pembaiatan, di mana para peserta mengucapkan ikrar dan sumpah setia untuk berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemilihan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Hal ini menegaskan kembali bahwa pesantren merupakan rahim dan tulang punggung dari pergerakan Nahdlatul Ulama sejak awal berdirinya. Sinergi antara struktur NU dan basis pesantren diharapkan dapat memperkuat fondasi pergerakan di tingkat akar rumput.
Dengan berakhirnya PD-PKPNU angkatan ke-31 ini, diharapkan para alumni akan kembali ke daerahnya masing-masing sebagai motor penggerak utama. Mereka diproyeksikan mampu mengimplementasikan ilmu dan semangat yang didapat untuk menghidupkan kegiatan NU di tingkat MWC dan ranting, serta siap mengabdi demi kemaslahatan umat dan bangsa berlandaskan Pancasila(*)
Penulis : Aan
Editor : Syam