Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat

- Jurnalis

Kamis, 7 Agustus 2025 - 06:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, Tarakan Indonesia.Com. – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya gaji guru dan dosen di Indonesia sebagai tantangan serius dalam sistem pembiayaan pendidikan nasional. Hal ini disampaikan dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (7/8/2025).

Sri Mulyani mempertanyakan apakah semua biaya pendidikan harus ditanggung negara atau masyarakat dapat berperan. Ia menyoroti bahwa meskipun anggaran pendidikan mencapai 20% dari total belanja negara (sekitar Rp724,3 triliun), kesejahteraan tenaga pendidik belum memadai.

Baca Juga :  Ancaman Penutupan Selat Hormuz: AS Minta Bantuan Rusia dan China

Alokasi anggaran mencakup KIP Kuliah, BOS, BOPTN, beasiswa LPDP, digitalisasi sekolah, dan makan bergizi gratis. Dana Abadi Pendidikan juga telah dibentuk sejak 2009 untuk keberlanjutan pembiayaan.

Sri Mulyani menekankan perlunya diskusi terbuka tentang model pembiayaan pendidikan di masa depan, termasuk peran non-negara. Ia mempertanyakan keberlanjutan jika semua biaya ditanggung negara.

Pernyataan ini membuka diskusi tentang pembenahan sistemik tata kelola anggaran pendidikan agar kesejahteraan guru dan dosen lebih terjamin, tanpa bergantung pada APBN. ( DN)

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa
Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit
Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  
Dugaan Agenda Politik Besar: Jokowi Respons Isu Ijazah Palsu dan Ancaman Pemakzulan Gibran
Revitalisasi Bantuan Sosial: Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Produktif di Indonesia
Empat Laporan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Naik Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua
Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  

Berita Terkait

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa

Jumat, 8 Agustus 2025 - 16:29 WIB

Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit

Kamis, 7 Agustus 2025 - 06:47 WIB

Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:48 WIB

Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  

Senin, 14 Juli 2025 - 07:39 WIB

Dugaan Agenda Politik Besar: Jokowi Respons Isu Ijazah Palsu dan Ancaman Pemakzulan Gibran

Berita Terbaru

E-Paper

E-Paper Agustus 2025

Selasa, 9 Sep 2025 - 20:17 WIB