Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja

- Jurnalis

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

″Bangkok/Phnom Penh, 25 Juli 2025 – Pertempuran di perbatasan Thailand dan Kamboja kemarin bukan hanya soal perebutan tanah, tapi juga akibat hubungan buruk antara dua keluarga penting di politik Asia Tenggara: keluarga Shinawatra dari Thailand dan keluarga Hun Sen dari Kamboja. Kerjasama mereka dulu baik, tapi sekarang berubah menjadi perang yang memakan korban jiwa dari kedua negara.

Daerah perbatasan memang sering bermasalah, terutama dekat Candi Ta Muen Thom. Pertempuran pernah terjadi di tahun 2008 dan 2011, dan banyak orang meninggal. Meskipun ada kejadian seorang tentara Kamboja yang meninggal bulan Mei lalu, tetapi semuanya menjadi lebih buruk pada tanggal 24 Juli 2025. Ledakan bom melukai beberapa tentara Thailand, dan sebagai balasannya, banyak warga sipil Thailand yang tewas. Kamboja belum mengumumkan berapa banyak korban di pihak mereka.

Baca Juga :  Dunia di Ujung Tanduk: Serangan Udara Guncang Fasilitas Nuklir Iran

Informasi rahasia menyebutkan bahwa konflik ini disebabkan oleh pembicaraan rahasia antara Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, dan Hun Sen. Dalam pembicaraan itu, Paetongtarn mengkritik salah satu jenderalnya sendiri, dan menyebut Hun Sen sebagai “paman”. Hun Sen kemudian menyebarkan isi pembicaraan ini, membuat Paetongtarn malu di negaranya sendiri. Sekarang Paetongtarn terancam dipecat dari jabatannya.

ADVERTISEMENT

iklan

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keluarga Hun dan Shinawatra dulu sangat dekat. Hun Sen bahkan melindungi pendukung Thaksin Shinawatra setelah kudeta tahun 2014. Tapi sekarang, hubungan itu hancur. Hun Sen menuduh Thaksin menghina raja Thailand, sebuah tuduhan yang sangat serius.

Konflik ini berdampak besar:

– Duta Besar Dipulangkan: Thailand dan Kamboja saling mengusir duta besar mereka.

– Penyelidikan Bisnis: Ada penyelidikan terhadap pengusaha Kamboja yang diduga terlibat dalam perjudian dan penipuan online.

Baca Juga :  Unifying the World Through Soccer: The Global Impact of the World Cup

– Perdagangan Terhenti: Perdagangan antar kedua negara terhenti, merugikan banyak orang.

– Berita Palsu: Berita palsu dan provokasi di media sosial membuat situasi semakin buruk.

Konflik ini terjadi di saat politik kedua negara sedang tidak stabil. Di Kamboja, kepemimpinan Hun Manet masih dipertanyakan, sementara Hun Sen tampaknya memanfaatkan situasi ini untuk terlihat kuat. Di Thailand, pemerintah yang dekat dengan Thaksin Shinawatra menghadapi masalah ekonomi dan ancaman dari Amerika Serikat.

Kita masih belum tahu pasti alasan Hun Sen. Mungkin karena dia membalas tindakan Thailand terhadap bisnis penipuan online di Kamboja; mungkin karena dia khawatir dengan rencana Thaksin untuk melegalkan judi; atau mungkin ini hanya strategi politiknya.

ASEAN, organisasi negara-negara Asia Tenggara, harus berperan aktif untuk menyelesaikan konflik ini dan mencegahnya semakin membesar.

Editor : Syam

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua
Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  
Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  
Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik
Dubai: Mutiara Timur Tengah yang Memikat Jiwa Petualang
Skandal Telepon Guncang Thailand: Penangguhan Paetongtarn Shinawatra dan Ancaman Krisis Politik yang Mendalam  
Jepang: 10 Destinasi Ikonik yang Memikat Jiwa Petualang
Iran Tolak Gencatan Senjata: Ancaman Perang Besar di Timur Tengah Meningkat  

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:33 WIB

Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:42 WIB

Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:27 WIB

Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:08 WIB

Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  

Minggu, 6 Juli 2025 - 07:45 WIB

Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik

Berita Terbaru

Opini

Kepastian Hukum SGC: Sebuah Ujian Keadilan dan Integritas

Sabtu, 26 Jul 2025 - 12:05 WIB

Internasional

Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja

Jumat, 25 Jul 2025 - 08:33 WIB