Perang Kata Trump-Gabbard: Iran di Ambang Nuklir.  

- Jurnalis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

           President Donald J Trump/foto Ist

Washington ,Tarakan Indonesia.com – Gedung Putih memanas. Presiden Trump kembali memicu kontroversi dengan secara terang-terangan membantah Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, soal program nuklir Iran. Pernyataan Trump, yang disampaikan pada Jumat, 20 Juni 2025, menandai kali kedua dalam seminggu ia menampik penilaian kepala intelijen pilihannya sendiri.

Pernyataan Gabbard di sidang Senat Maret lalu , “AS terus menilai bahwa Iran tidak membangun senjata nuklir dan Pemimpin Tertinggi Khamenei belum mengotorisasi program senjata nuklir yang ia hentikan pada tahun 2003” , kini menjadi pusat perdebatan. Trump dengan tegas menyatakan, “Dia salah. Komunitas intelijen saya salah.” Ia bahkan mengklaim Iran “sangat dekat untuk memiliki” senjata nuklir, menambahkan bahwa berdasarkan penilaiannya, Iran hanya butuh “beberapa minggu atau bulan” lagi untuk memproduksi bom atom.

Baca Juga :  The Trump Administration's Legacy in World Politics: An Assessment

Gedung Putih sebelumnya menyatakan Iran memiliki semua yang dibutuhkan untuk membangun senjata nuklir, hanya menunggu persetujuan Pemimpin Tertinggi. Kemampuan untuk mempersiapkan senjata nuklir dalam hitungan minggu pun disebut-sebut. Pernyataan ini semakin memperkuat posisi Trump dan menjadi dasar pertimbangannya untuk kemungkinan intervensi militer.

ADVERTISEMENT

iklan

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menanggapi kontroversi ini, Gabbard melalui akun X-nya Dikutip (CBS NEWS) menjelaskan bahwa kesaksiannya telah diputarbalikkan. Ia menulis, “Amerika memiliki intelijen bahwa Iran berada pada titik di mana ia dapat memproduksi senjata nuklir dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan, jika mereka memutuskan untuk menyelesaikan perakitannya.” Pernyataan ini menunjukkan adanya kesamaan pandangan dengan Gedung Putih mengenai kemampuan teknis Iran, namun berbeda dalam penekanan dan kesimpulan.

Baca Juga :  Iran Tolak Gencatan Senjata: Ancaman Perang Besar di Timur Tengah Meningkat  

Keputusan Trump untuk bergabung atau tidak dengan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan diambil dalam dua minggu ke depan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah perbedaan pendapat yang tajam ini akan berdampak pada kredibilitas informasi pemerintah AS, dan akankah pernyataan-pernyataan yang saling bertolak belakang ini justru mengaburkan gambaran sebenarnya mengenai ancaman nuklir Iran? Permainan politik dan kepentingan geopolitik yang tinggi jelas terlihat di balik pertikaian ini, dan waktu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial tersebut.

Editor : A. Ali Akbar

Sumber Berita: CBS News

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja
Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua
Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  
Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  
Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik
Dubai: Mutiara Timur Tengah yang Memikat Jiwa Petualang
Skandal Telepon Guncang Thailand: Penangguhan Paetongtarn Shinawatra dan Ancaman Krisis Politik yang Mendalam  
Jepang: 10 Destinasi Ikonik yang Memikat Jiwa Petualang

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:33 WIB

Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:42 WIB

Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:27 WIB

Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:08 WIB

Indonesia Resmi Bergabung BRICS, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perdamaian Global  

Minggu, 6 Juli 2025 - 07:45 WIB

Limbad, Pesulap Indonesia, Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi Karena Penampilannya yang Unik

Berita Terbaru

E-Paper

E-Paper Agustus 2025

Selasa, 9 Sep 2025 - 20:17 WIB