Pelukan Maut di Pesisir Barat: Jeritan Pilu Dua Bidadari Kecil yang Direnggut

- Jurnalis

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ansyori Ali Akbar | Selasa,17/6//2025. | Pukul, 18.58.Wib.

 

Masih segar dalam ingatan kita, Sebuah tragedi kejam dan mengerikan mengguncang Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

ADVERTISEMENT

iklan

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Kamis, 15 Mei 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, ditemukan dua jasad anak kecil, AT (8) dan KK (4), kakak beradik yang ditemukan saling berpelukan di perkebunan dekat jurang.

Tubuh mereka bersimbah darah, menunjukkan sebuah kekejaman yang tak terbayangkan dan mengguncang hati nurani seluruh Indonesia. Peristiwa ini menuntut keadilan segera dan menyeluruh.

Bayangkan: dua anak kecil, AT dan KK, terbaring tak bernyawa, saling berpelukan seakan mencari perlindungan terakhir. Darah segar membasahi tubuh mungil mereka, menceritakan kisah tragis tentang kekerasan yang luar biasa kejam.

Luka-luka bacok yang dalam dan sayatan yang mengerikan, terlihat jelas dalam hasil otopsi, memperlihatkan kebiadaban pelaku yang tak berperikemanusiaan. Kejadian di lokasi terpencil ini mempersulit penyelidikan awal, namun tak boleh mengurangi tekad untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban.

Baca Juga :  WSL Krui Pro 2025: Ombak Kemakmuran Menghempas Pesisir Barat Ekonomi Lokal Menggeliat

Keluarga mereka kini berduka mendalam, kehilangan dua bidadari kecil yang seharusnya masih mengisi hari-hari mereka dengan tawa dan keceriaan.

Kehilangan AT dan KK bukan hanya kehilangan dua nyawa, tetapi juga kehilangan masa depan, harapan, dan keceriaan yang seharusnya mereka nikmati.

Orang tua mereka hancur, ibu mereka terpuruk dalam kesedihan, dan ayah mereka tak mampu bekerja, hanya terpaku pada kenangan indah bersama kedua buah hatinya. Masyarakat Dusun Teba Langgar turut merasakan kepedihan yang mendalam atas peristiwa tersebut, yang menantikan pengungkapan pelaku dan motif di balik kekejaman ini. 

Kejadian ini juga meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar, khususnya anak-anak yang kini ketakutan untuk bermain di luar rumah.

Tragedi ini menyoroti kegagalan sistem perlindungan anak di daerah terpencil seperti Pesisir Utara. Kurangnya rasa aman telah menciptakan celah bagi kejahatan untuk merajalela. Peristiwa ini bukan sekadar tragedi individu, tetapi juga cerminan kegagalan kita bersama dalam melindungi anak-anak, generasi penerus bangsa.

Baca Juga :  Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Ganja, PJR Polda Lampung Beraksi di Tol Bakter!  

Luka mendalam ini mengoyak hati seluruh Indonesia. Masyarakat sangat menantikan dan berharap penegak hukum bekerja secara cepat, efektif, dan transparan untuk mengungkap kasus ini yang udah satu bulan belum ada titik terang  untuk menegakkan keadilan  dan mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Jeritan pilu dari Dusun Teba Langgar adalah seruan untuk perubahan. Amarah dan kepedihan harus menjadi energi untuk memperkuat sistem perlindungan anak, meningkatkan pengawasan, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Kita harus memberantas kekerasan dan kejahatan, membangun masa depan yang lebih baik dan aman bagi generasi mendatang. Keadilan harus ditegakkan, agar tragedi di Pesisir Barat ini tidak terulang kembali. Semoga arwah AT dan KK tenang di alam sana.

Loading

Penulis : Aan

Editor : Syam

Sumber Berita: Opini

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Suhunan Riah: Representasi Ecofeminisme dalam Simbol Urban
Ukur Ulang HGU PT SGC Masuk 10 Tuntutan Aksi Akbar Lampung
Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa
 “Skandal Data Siswa di Lampung Utara: Zulkarnain Buka Suara!”
“Santri di Lampung Selatan Diduga Jadi Korban Penganiayaan di Pondok Pesantren, Polisi Diminta Bertindak Cepat”
MAN 1 Tubaba Apresiasi PWI: Mitra Terbaik Pendidikan
5.000 Warga NU Tubaba Khatamkan Al-Qur’an Massal Sambut HUT ke-80 RI
*Polres Serang Tanam Jagung di Ponpes Sohibul Muslimun, Dukung Ketahanan Pangan*

Berita Terkait

Kamis, 4 September 2025 - 19:54 WIB

Suhunan Riah: Representasi Ecofeminisme dalam Simbol Urban

Senin, 1 September 2025 - 06:15 WIB

Ukur Ulang HGU PT SGC Masuk 10 Tuntutan Aksi Akbar Lampung

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:20 WIB

 “Skandal Data Siswa di Lampung Utara: Zulkarnain Buka Suara!”

Senin, 18 Agustus 2025 - 15:04 WIB

“Santri di Lampung Selatan Diduga Jadi Korban Penganiayaan di Pondok Pesantren, Polisi Diminta Bertindak Cepat”

Berita Terbaru

E-Paper

E-Paper Agustus 2025

Selasa, 9 Sep 2025 - 20:17 WIB