Iran Tolak Gencatan Senjata: Ancaman Perang Besar di Timur Tengah Meningkat  

- Jurnalis

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, bersama para pejabat militer dan sipil Iran./foto Ist

TEHERAN, Tarakan Indonesia – Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik puncak. Iran dengan tegas menolak semua tawaran gencatan senjata, termasuk dari Dewan Keamanan PBB, di tengah serangan bertubi-tubi dari Amerika Serikat dan Israel. Pernyataan keras ini disampaikan di tengah kekhawatiran global akan eskalasi konflik yang berpotensi memicu perang regional.

Seorang pejabat Iran, dalam pernyataan kepada CNN (24/6/2025), menyatakan: “Iran tidak menerima usulan gencatan senjata dan tidak melihat alasan untuk itu.” Ia menambahkan, Iran akan terus melawan hingga tercapai perdamaian sejati, bukan sekadar kesepakatan di atas kertas. “Musuh saat ini tengah melancarkan agresi langsung terhadap kami, dan Iran hampir mengintensifkan serangan balasannya, tanpa mau mendengarkan kebohongan dari mereka,” tegasnya,Selasa, (24/6/2025)

Serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan telah menuai kecaman internasional. China, Rusia, dan Pakistan dengan cepat mengajukan rancangan resolusi ke DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan: “Dewan Keamanan tidak dapat tinggal diam. Kami mendesak penghentian kekerasan, perlindungan warga sipil, dan kembali ke jalur negosiasi.”

Namun, resolusi tersebut menghadapi rintangan besar. AS kemungkinan akan menggunakan hak veto jika dianggap merugikan kepentingannya. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 430 warga Iran dan melukai 3.500 lainnya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan dalam sidang darurat DK PBB bahwa situasi telah mencapai “titik belok berbahaya”. Ia menyerukan: “Kita harus segera menghentikan pertempuran dan membuka kembali jalur diplomasi terkait program nuklir Iran.”

Baca Juga :  Klarifikasi Istana Jenis Minuman Bersulang Prabowo-Macron:

Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, menegaskan, “Kita kembali diminta percaya pada dongeng Amerika. Ini bukti AS tak pernah belajar dari sejarah,” merujuk pada invasi Irak 2003. Duta Besar Israel, Danny Danon, menolak kritik ini.

Korps Garda Revolusi Iran mengancam akan memperluas operasi militer terhadap Israel. Laporan IAEA menyebutkan kerusakan signifikan di Fordow, sementara Iran mengklaim tidak ada peningkatan radiasi di lokasi yang diserang.

Rancangan resolusi Rusia, China, dan Pakistan masih menunggu tanggapan 15 anggota DK PBB. Resolusi butuh dukungan sembilan negara tanpa veto dari lima anggota tetap. Ketegangan diprediksi akan meningkat jika tak ada kesepakatan segera. Penolakan gencatan senjata dari Iran dan sikap keras AS dan Israel semakin menjauhkan peluang perdamaian.

(Sumber: CNN, 24 Juni 2025)

Penulis : Aan

Editor : Aan

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wabup Pesawaran Bahas Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Ajukan Bantuan Mobil Damkar
Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa
Dendi Ramadhona Hadiri Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025
Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit
Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat
Persahabatan Retak, Picu Konflik Bersenjata: Thailand vs. Kamboja
Borong Penghargaan Bergengsi Di Ajang Awarding Day: Apresiasi Kreasi Polri untuk Masyarakat, Polda Kalbar Unjuk Gigi di Tingkat Nasional
Kaesang Pangarep Kembali Memimpin PSI: Visi “Gajah” Menuju Pemilu 2030

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 10:11 WIB

Wabup Pesawaran Bahas Kerja Sama dengan Pemprov DKI, Ajukan Bantuan Mobil Damkar

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Ide Jenius Peserta Rakornas BAZNAS Ternak Ayam Persilangan Ubah Nasib Desa

Minggu, 24 Agustus 2025 - 17:10 WIB

Dendi Ramadhona Hadiri Temu Karya Nasional Karang Taruna 2025

Jumat, 8 Agustus 2025 - 16:29 WIB

Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit

Kamis, 7 Agustus 2025 - 06:47 WIB

Sri Mulyani Soroti Gaji Guru dan Dosen yang Rendah, Pertanyakan Peran Negara dan Masyarakat

Berita Terbaru

E-Paper

E-Paper Agustus 2025

Selasa, 9 Sep 2025 - 20:17 WIB