Dugaan Agenda Politik Besar: Jokowi Respons Isu Ijazah Palsu dan Ancaman Pemakzulan Gibran

- Jurnalis

Senin, 14 Juli 2025 - 07:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Solo, Tarakan Indonesia.Com. – Mantan Presiden RI Joko Widodo menduga kuat adanya agenda politik besar di balik kemunculan kembali isu ijazah palsu yang menyeret namanya, dan wacana pemakzulan terhadap putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Solo, Senin (14/7), menanggapi sorotan publik terhadap kedua isu yang kembali ramai diperbincangkan.

“Saya merasa ada agenda politik besar di balik isu-isu ini, ijazah palsu dan isu pemakzulan,” ujar Jokowi kepada wartawan.

Jokowi menilai kedua isu yang menyasar dirinya dan Gibran tidak muncul secara kebetulan, melainkan saling berkaitan sebagai bagian dari manuver politik untuk menjatuhkan nama baik dan pengaruh politik keluarganya.

Isu dugaan ijazah palsu Jokowi sebelumnya telah dibantah Universitas Gadah Mada (UGM), namun kembali mencuat setelah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, mengklaim menemukan bukti baru. Bersamaan dengan itu, muncul wacana pemakzulan terhadap Gibran, dengan alasan pencalonannya pada Pilpres 2024 dinilai bermasalah secara etik dan konstitusional.

Jokowi menyatakan keterbukaannya terhadap kritik, namun menegaskan bahwa fitnah dan tuduhan tak berdasar merusak demokrasi. “Kalau menyudutkan tanpa dasar, menyerang pribadi dan keluarga, ini bukan sekadar kritik. Masyarakat bisa menilai, ini ada motif politik besar,” tegasnya.

Baca Juga :  Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua

Wacana pemakzulan Gibran saat ini dibahas sejumlah anggota parlemen dan kelompok masyarakat sipil yang mempertanyakan keabsahan proses pencalonannya sebagai cawapres pada Pilpres 2024. Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan Gibran maju dinilai kontroversial, mengingat hubungan keluarganya dengan Ketua MK saat itu.

Meskipun demikian, Jokowi memilih untuk tidak menanggapi secara substantif dan menyerahkan seluruh proses kepada mekanisme hukum dan pengawasan publik.

Penulis : Aan

Editor : Syam

Sumber Berita: DetikNews, Tempo, CNN, Kompas.

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  
Revitalisasi Bantuan Sosial: Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Produktif di Indonesia
Empat Laporan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Naik Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua
Presiden Prabowo Mengutus Airlangga ke AS untuk Negosiasi Tarif, Trump Tetap Bersikukuh  
Krisis Narkoba di Indonesia: 3,3 Juta Jiwa Terjerat, Desa Bersinar Jadi Benteng Pertahanan
Gibran Direncanakan Berkantor di Papua, Dapat Tugas Khusus dari Presiden Prabowo
Gibran Bantah Penugasan Khusus Papua, Tapi Akui Keterlibatan Aktif: Strategi Baru Pemerintahan Prabowo?
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 21:48 WIB

Jokowi Mundur dari Bursa Ketum PSI: “Insecure” Bersaing dengan Kaesang .  

Senin, 14 Juli 2025 - 07:39 WIB

Dugaan Agenda Politik Besar: Jokowi Respons Isu Ijazah Palsu dan Ancaman Pemakzulan Gibran

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:28 WIB

Revitalisasi Bantuan Sosial: Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi Produktif di Indonesia

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:33 WIB

Empat Laporan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Naik Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:42 WIB

Klarifikasi Pemerintah: Wapres Gibran Tak Akan Berkantor Permanen di Papua

Berita Terbaru