Ancaman Penutupan Selat Hormuz: AS Minta Bantuan Rusia dan China

- Jurnalis

Senin, 23 Juni 2025 - 09:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio/foto Ist

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio/foto Ist

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio/foto Ist
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio/foto Ist

Washington –Amerika Serikat secara resmi meminta bantuan Rusia dan Tiongkok untuk menekan Iran agar tidak menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran vital yang menjadi penopang hampir 20% perdagangan minyak dunia. Permintaan mendesak ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyusul serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap beberapa fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu.

Dalam konferensi pers yang digelar Minggu waktu Washington, Rubio dengan tegas menyatakan bahwa penutupan Selat Hormuz akan menjadi tindakan “bunuh diri ekonomi” bagi Iran dan akan memicu eskalasi konflik yang membahayakan stabilitas global secara signifikan. Senin, (23/6/2025)

“Kami mendesak Tiongkok, dan negara-negara lain yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Iran, untuk mengirimkan pesan yang jelas dan tegas: blokade Selat Hormuz adalah tindakan ekstrem yang akan menimbulkan konsekuensi yang sangat luas dan merugikan bagi semua pihak,” tegas Rubio.

Pernyataan tersebut menekankan keprihatinan AS terhadap potensi dampak domino yang akan ditimbulkan oleh tindakan Iran tersebut, tidak hanya bagi ekonomi global, tetapi juga bagi keamanan regional dan internasional.

Di sisi lain, parlemen Iran telah mengesahkan sebuah rancangan undang-undang yang bersifat simbolik, yang memberikan wewenang untuk menutup Selat Hormuz. Namun, keputusan akhir mengenai langkah drastis ini masih berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Pemerintah Iran sendiri telah menyatakan bahwa opsi penutupan selat tersebut tetap terbuka sebagai bentuk respons terhadap apa yang mereka sebut sebagai “agresi AS”. Pernyataan ini semakin memperkeruh situasi dan meningkatkan kekhawatiran internasional.

Ancaman penutupan Selat Hormuz menimbulkan kekhawatiran serius akan lonjakan harga minyak global yang diperkirakan akan melampaui angka 130 dolar AS per barel. Hal ini akan berdampak signifikan terhadap rantai pasok energi dunia, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi global dan potensi krisis energi di berbagai negara.

Baca Juga :  Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas NasDem Terkait Kasus DAK Rumah Sakit

Para analis memperingatkan bahwa konsekuensi penutupan selat tersebut tidak hanya akan merugikan negara-negara Barat, tetapi juga akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap ekspor minyak Iran sendiri, terutama ke pasar-pasar utama seperti Tiongkok dan India. Ironisnya, tindakan tersebut justru akan membahayakan perekonomian Iran sendiri.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Beijing maupun Moskow menanggapi permintaan mendesak dari Washington. Keheningan kedua negara tersebut menambah ketidakpastian dan meningkatkan tekanan internasional untuk mencegah terjadinya skenario terburuk, yaitu penutupan Selat Hormuz. Dunia internasional menantikan respon dari Rusia dan Tiongkok, berharap kedua negara tersebut dapat menggunakan pengaruhnya untuk mencegah Iran mengambil langkah yang berpotensi menimbulkan bencana global. Situasi ini terus berkembang dan membutuhkan perhatian serta diplomasi intensif dari berbagai pihak untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar. Sumber: Reuters.

Editor : A. Ali Akbar

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gibran Hadiri Indonesia-Afrika CEO Forum, Umumkan Bebas Visa dan Dorong Investasi
Komisi I DPRD Tanggamus Gerak Cepat: Desak Audit Lapangan Ungkap Dugaan Mark-up Dana Desa Tanjung Heran
KemenP2MI dan Pemkab Lampung Timur Teken MoU, Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia
WITF 2025: Menyulam Masa Depan Pariwisata Indonesia dari PIK2 ke Dunia
Meniti Pusaka Leluhur: Pesan Damai dari Para Sultan
Diskominfo dan Komisi III DPRD Lampung Timur Konsultasi ke Kemenkomdigi Bahas Regulasi Jaringan Kabel Udara
Dari Jalan ke Demokrasi: Warga Prancis Menciptakan Ruang Baru
Komitmen Janji Kampanye, Wabup Pesawaran Dorong Pembangunan RS Pesisir

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 12:46 WIB

Gibran Hadiri Indonesia-Afrika CEO Forum, Umumkan Bebas Visa dan Dorong Investasi

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:01 WIB

Komisi I DPRD Tanggamus Gerak Cepat: Desak Audit Lapangan Ungkap Dugaan Mark-up Dana Desa Tanjung Heran

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:20 WIB

KemenP2MI dan Pemkab Lampung Timur Teken MoU, Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:31 WIB

WITF 2025: Menyulam Masa Depan Pariwisata Indonesia dari PIK2 ke Dunia

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:30 WIB

Meniti Pusaka Leluhur: Pesan Damai dari Para Sultan

Berita Terbaru

Pesisir Barat

APDESI Pesisir Barat Kritik Keras PMK 81/2025: Desa Terancam Lumpuh

Sabtu, 29 Nov 2025 - 02:22 WIB