
Tarakan Indonesia.com. – Ketegangan di Timur Tengah meningkat drastis menyusul pernyataan dukungan tegas Kim Jong Un terhadap Iran. Dalam pernyataan resmi yang disiarkan media pemerintah Korea Utara, Kim menyebut Israel sebagai “provokator utama instabilitas global.” Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap serangan rudal balasan antara Iran dan Israel.Dalam pernyataan resmi yang disiarkan media pemerintah Korea Utara, Sabtu (21/6/2025)
Iran melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel dengan lebih dari 400 rudal dan drone. Meskipun sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebagian besar serangan, insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya 24 korban jiwa. Serangan ini memicu peningkatan signifikan dalam eskalasi konflik.
Menanggapi serangan tersebut, Iran mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat. Teheran mengancam akan memicu “perang total” jika AS ikut campur dalam konflik. Ancaman tersebut diperkuat dengan pernyataan kesiapan Iran untuk menyerang pangkalan militer AS di Irak dan menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak dunia yang vital.
Reaksi keras juga datang dari Presiden AS Donald Trump. Ia menuntut “penyerahan tanpa syarat” dari Iran dan secara eksplisit menyebut Ayatollah Khamenei sebagai “target yang mudah dilacak.” Sebagai bentuk dukungan kepada Israel, AS dilaporkan telah mengerahkan kembali sejumlah kapal induk dan jet tempur ke Timur Tengah.
Namun, Iran tetap teguh pada pendiriannya. Ayatollah Khamenei menolak ultimatum Trump, memperingatkan bahwa intervensi AS hanya akan mengakibatkan “kerusakan yang tidak bisa diperbaiki.” Di tengah eskalasi konflik, laporan intelijen menunjukkan Iran menghadapi tantangan logistik dan kekurangan pasokan amunisi akibat serangan balasan Israel.
Konflik ini telah menarik perhatian global. Kelompok G7 berencana mengirim utusan ke Jenewa untuk melakukan mediasi. Namun, pernyataan Kim Jong Un yang secara terbuka mendukung Iran dan menantang AS serta Israel menandai babak baru dalam dinamika geopolitik regional, menunjukkan potensi pembentukan aliansi anti-Israel yang lebih kuat di panggung dunia.
Editor : A. Ali Akbar
Sumber Berita: Berbagai macam sumber