
BANDUNG , Jawa Barat, tarakan Indonesia.com, – Usulan pergantian nama Bandung Barat telah memicu perdebatan sengit di Jawa Barat. Gagasan ini dilontarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Kamis, 19 Juni 2025, dalam Rapat Paripurna yang memperingati Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat. Jum’at (20/6/25).
Alasan di balik usulan ini adalah keinginan untuk membangun identitas daerah yang lebih kuat dan mandiri. Gubernur berpendapat bahwa nama “Bandung Barat” terlalu umum dan kurang mencerminkan karakteristik lokal, sehingga menghambat upaya branding dan promosi wisata. Menurut Gubernur Dedi Mulyadi, “Nama Bandung Barat tidak mencerminkan karakter lokal yang kuat. Ini menyulitkan pengembangan citra dan promosi daerah secara mandiri.” Nama tersebut, menurutnya, lebih mengasosiasikan wilayah ini sebagai bagian dari Kota atau Kabupaten Bandung, bukan entitas yang berdiri sendiri.
Beberapa alternatif nama telah diajukan, termasuk Padalarang dan Mandalawangi, yang dinilai lebih merepresentasikan sejarah dan budaya lokal. Usulan ini mendapat dukungan dari Ketua Komisi I DPRD KBB yang bahkan menambahkan nama Kabupaten Batulayang sebagai alternatif lain. Nama Batulayang sendiri memiliki nilai historis tinggi, merujuk pada toponimi kuno di wilayah tersebut.
Namun, usulan ini tidak lepas dari kontroversi. Pro dan kontra bermunculan di tengah masyarakat. Pendukung perubahan nama melihatnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas, menarik investasi, dan meningkatkan daya tarik wisata. Mereka berpendapat bahwa nama baru akan lebih mudah diingat dan dipromosikan secara internasional.
Di sisi lain, penentang perubahan nama mempertanyakan urgensi dan biaya yang dibutuhkan untuk proses administrasi dan sosialisasi perubahan nama. Mereka khawatir biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat, dan lebih memprioritaskan penggunaan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Potensi kerugian ekonomi dan sosial akibat perubahan nama juga menjadi pertimbangan.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat saat ini sedang melakukan kajian mendalam terhadap usulan tersebut. Proses pengkajian melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, budayawan, tokoh masyarakat, dan pakar ekonomi. Mereka akan menganalisis secara cermat dampak potensial dari perubahan nama, baik positif maupun negatif, sebelum mengambil keputusan final. Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai perubahan nama Kabupaten Bandung Barat. Proses pengkajian dan diskusi publik masih terus berlanjut. Keputusan final diharapkan dapat diambil setelah mempertimbangkan semua aspek secara matang.
Editor : Aan
Sumber Berita: Dari berbagai sumber