Polemik Perubahan Nama Kabupaten Bandung Barat: Antara Identitas Lokal dan Beban Administrasi  

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi/Photo Ist

BANDUNG , Jawa Barat, tarakan Indonesia.com, – Usulan pergantian nama Bandung Barat telah memicu perdebatan sengit di Jawa Barat. Gagasan ini dilontarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Kamis, 19 Juni 2025, dalam Rapat Paripurna yang memperingati Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat. Jum’at (20/6/25).

Alasan di balik usulan ini adalah keinginan untuk membangun identitas daerah yang lebih kuat dan mandiri. Gubernur berpendapat bahwa nama “Bandung Barat” terlalu umum dan kurang mencerminkan karakteristik lokal, sehingga menghambat upaya branding dan promosi wisata. Menurut Gubernur Dedi Mulyadi, “Nama Bandung Barat tidak mencerminkan karakter lokal yang kuat. Ini menyulitkan pengembangan citra dan promosi daerah secara mandiri.” Nama tersebut, menurutnya, lebih mengasosiasikan wilayah ini sebagai bagian dari Kota atau Kabupaten Bandung, bukan entitas yang berdiri sendiri.

Baca Juga :  Bupati Dedi Irawan Lantik 409 CPNS Baru di Pesisir Barat 

Beberapa alternatif nama telah diajukan, termasuk Padalarang dan Mandalawangi, yang dinilai lebih merepresentasikan sejarah dan budaya lokal. Usulan ini mendapat dukungan dari Ketua Komisi I DPRD KBB yang bahkan menambahkan nama Kabupaten Batulayang sebagai alternatif lain. Nama Batulayang sendiri memiliki nilai historis tinggi, merujuk pada toponimi kuno di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

iklan

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, usulan ini tidak lepas dari kontroversi. Pro dan kontra bermunculan di tengah masyarakat. Pendukung perubahan nama melihatnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas, menarik investasi, dan meningkatkan daya tarik wisata. Mereka berpendapat bahwa nama baru akan lebih mudah diingat dan dipromosikan secara internasional.

Di sisi lain, penentang perubahan nama mempertanyakan urgensi dan biaya yang dibutuhkan untuk proses administrasi dan sosialisasi perubahan nama. Mereka khawatir biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat, dan lebih memprioritaskan penggunaan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Potensi kerugian ekonomi dan sosial akibat perubahan nama juga menjadi pertimbangan.

Baca Juga :  Ketua NPCI Tulang Bawang Barat Hadiri Pelantikan PC Fatayat NU: Dukung Kepemimpinan Perempuan Muda yang Inklusif dan Mandiri

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat saat ini sedang melakukan kajian mendalam terhadap usulan tersebut. Proses pengkajian melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, budayawan, tokoh masyarakat, dan pakar ekonomi. Mereka akan menganalisis secara cermat dampak potensial dari perubahan nama, baik positif maupun negatif, sebelum mengambil keputusan final. Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai perubahan nama Kabupaten Bandung Barat. Proses pengkajian dan diskusi publik masih terus berlanjut. Keputusan final diharapkan dapat diambil setelah mempertimbangkan semua aspek secara matang.

Editor : Aan

Sumber Berita: Dari berbagai sumber

Follow WhatsApp Channel tarakanindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Barong Tongkok Putri Juara Bupati Cup 2025, Long Iram Amankan Peringkat Tiga
Santri Aktif, Santri Berprestasi Darul Hidayah Al Anshory Tunjukkan Semangat Juang dan Ukhuwah di Lapangan
Komisi I DPRD Tanggamus Gerak Cepat: Desak Audit Lapangan Ungkap Dugaan Mark-up Dana Desa Tanjung Heran
Semangat dari Panaragan Jaya Siswa MTs Darul Ulum Siap Berprestasi di OMI 2025 dengan Spirit Islam dan Teknologi
Sengketa Lahan Warisan di Tebo: Ahli Waris Ulurkan Tangan Perdamaian
Madrasah Bisa! Khalifah Oktaviana Siswi MTs Darul Ulum Tubaba Lolos OMI IPS ke Tingkat Provinsi Lampung
5.000 Warga NU Tubaba Khatamkan Al-Qur’an Massal Sambut HUT ke-80 RI
*Polres Serang Tanam Jagung di Ponpes Sohibul Muslimun, Dukung Ketahanan Pangan*

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 20:17 WIB

Barong Tongkok Putri Juara Bupati Cup 2025, Long Iram Amankan Peringkat Tiga

Senin, 3 November 2025 - 14:00 WIB

Santri Aktif, Santri Berprestasi Darul Hidayah Al Anshory Tunjukkan Semangat Juang dan Ukhuwah di Lapangan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:01 WIB

Komisi I DPRD Tanggamus Gerak Cepat: Desak Audit Lapangan Ungkap Dugaan Mark-up Dana Desa Tanjung Heran

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:37 WIB

Semangat dari Panaragan Jaya Siswa MTs Darul Ulum Siap Berprestasi di OMI 2025 dengan Spirit Islam dan Teknologi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:35 WIB

Sengketa Lahan Warisan di Tebo: Ahli Waris Ulurkan Tangan Perdamaian

Berita Terbaru

Pesisir Barat

APDESI Pesisir Barat Kritik Keras PMK 81/2025: Desa Terancam Lumpuh

Sabtu, 29 Nov 2025 - 02:22 WIB